Di salah satu seminar sehari yang diadakan oleh Yayasan Kita & Buah Hati dengan pembicara Ibu Elly Risman, Psi dan Dr. Randall F. Hyde, Ph.D yang merupakan eorang psikolog senior di negara Amerika. Sedangkan Ibu Elly Risman, P.Si adalah pakarnya parenting di Indonesia.
Pembukaan:
Dr. Randall F. Hyde, Ph.D berkata :
"Percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kami sendiri (maksudnya negara Amerika) keteteran. Negara kami dapat mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa menghadapi penyakit dengan temuan obat – obat dengan penelitian ilmuwan kami. Tapi untuk pornografi, percayalah; pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya."
Merebaknya pornografi di Amerika pada saat sekarang, sudah jauh berkurang dibandingkan 20 tahun silam. Ya! Anak – anak di Amerika serta remaja-remaja disana dilanda pornografi sudah lebih 20 tahun lalu. Sekarang bisa dikatakan sudah berkurang untuk ukuran penyakit satu negara. Kalau negera kita Indonesia, sekarang inilah yang lagi merebak – rebaknya !
"Maka dari itu saya (Randall F. Hyde) datang kesini, karena saya ingin ikut dalam upaya pembersihan pornografi di negara kita ini (Indonesia). Karena negara kami pun pernah dilanda bencana ini. Dan itu sangat mengganggu. Dan syukurnya kami sudah melewati itu sekarang." Dia juga berkata : "I love your country, I love your people" dan lucunya ia menambahkan, "I love your cendol too"
Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa di tubuh kita banyak hormon yang bekerja. Ada 4 hormon yang yang dirusak cara kerjanya oleh pornografi. Hormon ini jika bekerja secara normal akan menguntungkan kita. Nah pornografi membuat ke–4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus. Jenis-jenis hormon itu adalah:
1. DOPAMINE
Analogi hormon ini bekerja seperti anda yang sedang kesusahan mengerjakan soal matematika saat ujian, terus dateng telat, belom makan, eh ternyata soalnya susah banget, anda lalu pasrah, lunglai, merasa bakal jeblok nilainya gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa anda kerjakan. Lagi frustasi frustasinya, tiba -tiba ketemu cara ngerjain soalnya, dan anda langsung bersorak (dalam hati, kali ya) YES!!!!!! I Can do it!!!!! Alhamdullillah!!!!!
Bagaimana perasaanya? Senang yang bukan main bukan? Serasa puas campur bahagia! Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan SENSASI puas, senang, bahagia di dalam dada.
Eits tunggu dulu!! Efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level. Maksudnya, kalau kemarin anda puas dan loncat loncat kegirangan gara–gara mengerjakan soal TK, apakah saat besoknya anda mengerjakan soal yang sama anda merasa puas dan loncat loncat yang sama dengan yang anda lakukan kemaren? Tentu tidak ! Anda pasti butuh untuk bisa mengerjakan soal anak SD, baru loncat – loncat kegirangan lagi. Betul gak ??? Seperti itulah efek dari bekerjanya si dopamine. NAHHHHH! pornografi itu membuat si dopamine bekerja terus menerus! Sayangnya penyebab dia bekerja terus menerus karena pornografi!
Ilustrasi :
- Pertama kali si Udin akan berteriak "oh my God, gambar apa sih tu!" (sambil tutup mata tapi agak direnggangin jarinya buat ngintip).
- "Eh kemaren gambar apa sih ?" mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar perempuan memakai bikini tersebut. Dilihat terus.
- Dan besoknya si Udin harus melihat perempuan bertelanjang dada agar bisa merasakan sensasi yang "wuooowwww".
- Besoknya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat perempuan bertelanjang dada. Bisa yang cuma pakai celana dalem doang atau langsung bugil.
Begitulah seterusnya. Dari melihat cewe telanjang, melakukan seks, dan yang lebih parah lagi harus "terus dan terus"; Harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi "wuooowwww".
Bisa dibayangkan, setelah puas melihat gambar – gambar yang terparah sekalipun, apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi "wuooowwww" lagi ??? Nonton videonya dong ! Lalu seterusnya dan seterusnya? Melakukan seks beneran dong! Itulah kenyataannya.
Waktu melakukan seks juga begitu, karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka hasratnya menginginkan yang berbeda dengan seks yang dilakukan orang normal biasa. Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang gak normal dan aneh. Makanya para pelaku seks yang "kecanduan", akan butuh gaya yang baru dan sangat mungkin menuju ke arah penyimpangan seksual. Bisa jadi nyoba homoseksual (seks dengan sejenis), incest (berhubungan dengan saudara sendiri), berhubungan seks dengan binatang; sampai pada pemerkosaan, penyiksaan dalam seks. Hanya karena butuh merasakan sensasi "wuooowwww" tersebut.
Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi!
2. NEUROPINIPHRIN
Analogi untuk hormon ini, kalau seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Liat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Instingnya ke bisniiiiis mulu!
Nah inilah yang terjadi juga terhadap para pecandu pornografi. Otaknya selalu berputar-putar dengan yang namanya pornografi. Lihat yang ngerangsang sedikit, otak udah ngebayanginnya yang lain lain. Kalau ada perempuan yang memakai baju seksi, mungkin orang normal hanya kan berkata "perempuan itu seksi, cantik", just that. Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan pornografi akan berfikir, gimana ya rasanya bersetubuh dengan dia (sambil ngiler diem diem bego gitu).
Lagi berdiri disamping perempuan. Langsung otaknya "ngeres", padahal perempuannya biasa aja. Gak ngedance, ngeliuk-liukin badan, apalagi striptise. Sama sekali enggak! Tapi otaknya sudah yang gimanaaaa gitu.
Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan pornografi. Ngerusak otak! Inilah yang sering digembor-gemborkan orang bahwa pornografi itu ngerusak otak. Inilah yang dia maksudkan. Sering terbayang selalu.
Akibatnya tidak bisa berfikir jernih, males belajar, males mikir, males kreatif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang disambung-sambungkan dengan seks. Inilah dampak dari hormon neorupiniphrin yang disutradarai oleh pornografi.
3. SEROTONIN
Yang ketiga ini hormon serotonin. Analoginya, saat seorang perokok lagi stress, dia akan merokok. Kenapa begitu? Karena kebanyakan perokok beranggapan bahwa rokok itu sesuatu yang bisa membuatnya senang, tentram, damai.
Begitupula efek hormon serotonin. Membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Nah saat orang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, hormon itupun keluar. Fly…… lihat porno, gw fly gw tenang, gw oke…. piss man….. Efeknya??
Setiap orang itu kesel, orang itu frustasi, orang itu sedih, kesepian, sedang mengalamai hal yang menyulitkan dirinya, maka dia akan lari ke pornografi! Karena itu yang membuatnya tentram. Menyedihkan bukan ???
Kalo orang sedang galau pelariannya ke ibadah, mantep!
Kalo pelariannya ke meditasi, lumayan!
Kalau pelariannya ke hang out bersama teman- teman atau kalau yang perempuan shooping? Masih okelah. Lah kalau sebuah pelarian haruslah ke pornografi misalkan langsung ke warnet dan langsung searching "pretty ukrainian girl???" Ya ampun!
4. OKSITOSIN
Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak-anaknya ada ikatan batin? Karena hormon oksitosinlah jawabannya. Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitosin terpancar banjir keluar dari tubuhnya. Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu! Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, gara – gara anak yang dilahirkannya tersebut ! Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut! Itulah sistem kerjanya si hormon okitosin.
Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi. Sudah tahu kan akibatnya jadi seperti apa ? Dia menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut. Makanya yang kecanduan pornografi itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari. Menyedihkan! Terikat batin dengan pornografi?? Apa yang bisa dibanggakan dengan terikatnya seseorang dengan pornografi ???
Itulah penjabaran tentang bahaya pornografi dari Dr. Randall F. Hyde. Semoga makin sadar kalau pornografi itu menyebabkan kerusakan otak secara permanen tapi perlahan. Karena yang diserang itu otak!
Kecanduan pornografi sebenarnya sama dengan kecanduan narkoba. Kalau kecanduan narkoba jelas keliatan parahnya, dan ada penyakit fisiknya. Kalau kecanduan pornografi? Tidak terlihat secara fisik. Psikologis yang akan melandanya. Tahu – tahu sudah bego aja tuh otak. Dan serasa tidak berguna yang namanya hidup.
Dalam paparan terakhir oleh Bu Elly Risman, beliau berpesan untuk melakukan hal ini!
Sampaikan apa yang kalian dapatkan selama seminar ini kepada minimal 3 orang. Dan katakan kepada orang yang anda sampaikan, untuk menyampaikan kepada minimal 3 orang juga.Saya menuliskan di blog saya ini, saya rasa yang membaca sudah lebih dari 3 orang. So amanah dari si Dr. Randall sudah saya jalankan. Nah buat anda yang sudah baca sampai sini, saya memberikan amanah kepada anda untuk meneruskannya lagi kepada minimal 3 orang.
Boleh anda ceritakan dari satu mulut ke mulut, pajang di tautan facebook anda, di chirpstory, dikirim ke email teman anda, copy paste di blog atau website anda (dengan sumbernya, blog ini), atau ada cara lain, silahkan. Yang penting pengetahuan ini bisa tersebar kepada seluruh penduduk Indonesia.
Mari bersama-sama berjuang untuk melawan pornografi yang sedang merebak di negeri kita ini. Jaga diri kita, anak – anak kita, kelaurga kita, teman – teman kita, dan semua orang yang kita sayangi, serta untuk negera kita tercinta.
Terus banyak yang tanya tentang solusi dan gimana cara menghentikannya kalau udah kecanduan pornografi. Kalau ini solusi ane yang menurut ane paling mujarab: Nikah gan!!! (walau sendiri belum, tapi itu jawaban terbaik untuk saat ini). Wallohu a'lam.
Sumber thread (klik disini)
Silahkan masukannya temans...
ReplyDelete