Dalam Islam, segala hal berbau duniawi itu bertumpu pada
niatan ukhrowi. Artinya segala tindak tanduk manusia saat ini tidak lain
dipersiapkan untuk masa depan kelak, bukan menginjak umur 40 sampai 50 tahunan,
tapi hari dimana manusia akan dibangkitkan kembali setelah kematian. Ya,
akhirat. Baik pria maupun wanita, pada dasarnya semua memiliki hak dan
kewajiban yang sama, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Terkhusus untuk para (orang yang mengaku) muslimah di
Indonesia, perkara “menutup aurat” adalah perintah yang sentral untuk
dilakukan. Mengapa demikian, karena awal mula akhlaq wanita bisa dinilai baik
(karimah) itu dimulai dari hijab yang ia kenakan. Sudah menjadi fenomena tersendiri
yang asik untuk dibahas mengenai hijab ini, namun nampaknya masih sekedar hingar
bingar dunia maya yang entah kemana akhirnya.
Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa saya yang notabene
lelaki ini menulis tentang kewajiban untuk perempuan? Jawabannya silahkan
simpulkan sendiri setelah membacanya. Tulisan ini saya rangkum dari beberapa sumber
di dunia maya, wawancara di dunia nyata, juga investigasi pengalaman pribadi.
Oleh karena itu, kelak informasi, kritik, dan saran saya sangat nantikan.
Oke, kita lanjut…
Pernah suatu ketika, sekitar 2 tahun yang lalu dalam
perjalanan dari Cianjur ke Jakarta untuk menghadiri satu acara, saya duduk di
dalam bis dengan seorang wanita. Cantik. Namun wanginya itu loh, memabukkan.
Saya langsung berfikir, parfum apa yang digunakan wanita ini sampai tercium
menyengat sekali. Mending saya mencium bau ketek aja daripada terus merasakan
aroma yang merusak syaraf penciuman ini, ya ampun.
Selama perjalanan, saya tak sengaja melihat dia sedang
memegang al-Quran sambil berkata pelan – yang mungkin dia sedang menghafal –
subhanalloh ya, di bis masih saja ada yang sempat menghafal Quran. Saya
terperangah dan malu melihatnya. Namun ada hal yang mengganjal pikiranku saat
itu, ia tak berkerudung…!!
Beberapa saat kemudian, saya iseng-iseng Tanya wanita
tersebut mengenai apa yang dibacanya. Dan tahukah kalian, bahwa saya sontak
kaget dengan apa yang saya lihat pertama kali ia menghadap ke wajahku. Sesuatu
yang berbinar menggantung di lehernya dan ternyata di kalungnya ada tanda
salib.
Setelah melalui percakapan panjang, jarak Cianjur – Jakarta pun
seperti dekat. Disanalah pertemuan dan perpisahan yang mengesankan bagiku.
Novi Andriyani Situmorang. Kalau gak salah itu namanya. Ia
seorang Kristen. Umurnya saat itu (tahun 2011 sudah 24). Sebuah perasaan kaget
ketika mendengar apa yang ia katakana bahwa ia adalah seorang katolik. Namun
yang mengesankan adalah pengakuannya yang menyatakan bahwa Quran itu sebuah
mukjizat yang memang benar-benar ciptaan tuhan, bukan buatan manusia.
Di salah satu percakapan, ia sangat menyayangkan dengan
perilaku wanita muslim yang ada di Indonesia khususnya. Ia tahu bahwa dalam
Islam telah diatur etika dalam bergaul yakni berhijab. Novi ini menceritakan
dengan sangat asik dan santai mengenai wanita dan hijabnya.
Saking terkesimanya, saya langsung keceplosan dan bertanya,
kenapa Novi ga coba aja pake kerudung? Dan ternyata Novi bukan ga mau, ia hanya
masih takut akan ayahnya yang menjadi pendeta saat itu. Tapi ia pernah
sekali-kali mencoba kerudung temannya dan menggunakannya walau hanya di kosan
saja. Dan ia sangat menikmatinya.
Intinya, kalo orang kafir aja enjoy ama kerudung, lah kalian
wanita muslim kenapa malah ga dipake? Kenapa kerudung hanya pas buat sholat
aja??
Banyak dari wanita muslimah yang belum mau (atau tidak
mau?!) menutup aurat dan beralasan: “Allah belum memberiku hidayah. Do’akan aku
agar segera mendapat hidayah.” Ya ampun, statemen macam apa ini? Mereka telah
TERPEROSOK ke dalam kesalahan yang NYATA.
Bagaimana engkau TAHU bahwa Allah belum memberimu hidayah? Emangnya
kau pernah melihat ke dalam kitab yang tersembunyi (al-Lauhul Mahfuzh)? Bahwa
dirimu telah ditulis sebagai orang yang belum atau tidak mendapatkan hidayah,
dan dirimu telah tertulis sebagai orang yang celaka dan bakal masuk neraka?
Terus, apakah engkau ingin mengatakan
bahwa dirimu telah diberitahu oleh orang lain atau makhluk lain? Bahwa
dirimu tidak termasuk wanita yang mendapatkan hidayah? Lalu, bagaimana engkau
bisa mengetahui bahwa Allah belum memberimu hidayah?
Saya punya quiz, berapa skor kalian yang menggambarkan
seberapa banyak dilihat para pria dalam sehari dengan penampakkan yang
mempertontonkan aurat yang tak hanya rambut mu itu aja? Dengan SATU perintah
Allah yang ENGGAN kau taati?
1. Coba yang pertama, ketika kalian keluar rumah tanpa berjilbab, ada berapa orang yang bukan mahram yang lewat di depan rumahmu dan melihat dirimu “memamerkan” aurat?
2. Ketika berada di jalan menuju ke pasar atau kemana pun tujuanmu, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram yang melihat dirimu “memamerkan” aurat? Gimana, sudah terhitung? Masih ada.
3. Ketika berada di tempat tujuan, tempat kerja atau apapun tempat yang kau tuju, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram melihatmu “memamerkan” aurat?
4. Demikian pula ketika menuju pulang ke rumahmu, ada berapa banyakkah orang yang melihat dirimu “memamerkan” aurat?
1. Coba yang pertama, ketika kalian keluar rumah tanpa berjilbab, ada berapa orang yang bukan mahram yang lewat di depan rumahmu dan melihat dirimu “memamerkan” aurat?
2. Ketika berada di jalan menuju ke pasar atau kemana pun tujuanmu, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram yang melihat dirimu “memamerkan” aurat? Gimana, sudah terhitung? Masih ada.
3. Ketika berada di tempat tujuan, tempat kerja atau apapun tempat yang kau tuju, ada berapa banyakkah orang yang bukan mahram melihatmu “memamerkan” aurat?
4. Demikian pula ketika menuju pulang ke rumahmu, ada berapa banyakkah orang yang melihat dirimu “memamerkan” aurat?
Maka cobalah kau jumlah, terhadap berapa banyak orangkah
dirimu “mempertontonkan” aurat dalam sehari ini? Coba akumulasikan selama seminggu,
sebulan, setahun. Dan sudah berapa lama kalian membuka aurat itu?
Akumulasikan!! Lalu cobalah engkau membaca firman Allah Ta’ala berikut ini:
“Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya pula.” (Az Zalzalah:8)
Kalian para wanita, dengar. Dengan banyaknya kasus pelecehan
terhadap wanita, itu tak hanya disebabkan niatan pelaku saja. Tapi ada
kesempatan. Ya, kesempatan. Kesempatan yang kalian (wanita) buat dengan
memamerkan aurat secara gratissss…. Saya sebagai lelaki protes lah! Namun tak
ayal pula pria memiliki niatan jahat dengan apa yang ia lihat selama ini.
Intinya kita tak saling menyalahkan, hanya saling mengingatkan.
Siapakah di antara teman-temanmu atau keluargamu yang dapat
membelamu ketika dirimu sudah terbujur kaku di dalam kubur? Engkau menambah
dosa dengan dosa, lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan
kemenangan seorang ahli ibadah. Apakah kau lupakan Rabb-mu saat Dia
mengeluarkan Adam dari Surga menuju dunia hanya karena disebabkan satu dosa..??
Walaupun ia kafir, tapi menggunakan kerudung, maka tetap ia
dalam keadaan kafir. Karena ia tidak beriman kepada Allah secara kaffah. Tapi,
apabila kalian wanita (yang mengaku) muslimah, sudah meyakini bahwa Allah sang
Khaliq, yang maha Sempurna, yang maha Tahu Segalanya, namun satu perintah ini
saja – menutup aurat – sudah dengan mudah diabaikan. Ganjarannya diakhirat sudah
tentu lebih besar, karena Allah telah kau KHIANATI.
Ketahuilah wahai saudariku…. Hidayah (petunjuk) ada dua
macam, yaitu hidayatut taufiq dan hidayatul irsyad. Hidayatut Taufiq semata-mata datangnya dari Allah. Sebagaimana yang
dimaksud dalam firman-Nya: “Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi
Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya , dan Allah lebih
mengetahui orang-orang YANG MAU menerima petunjuk.” (Al-Qashash: 56).
Sedangkan Hidayatul
Irsyad hanya dimiliki oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
setiap orang yang berdakwah fillah, yang mengajak orang lain menuju kebaikan.
Sebagaimana dalam firman-Nya: “…Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
(Asy Syura: 52). Jenis hidayah yang ke dua ini (hidayatul irsyad), dimiliki
oleh setiap orang yang berdakwah fillah, karena orang yang berdakwah fillah hanya
memberikan sebuah KUNCI menuju jalan yang benar dan lurus kepada orang lain.
Adapun akhir perkaranya, semua kembali kepada Allah. Sehingga, pada akhirnya
Allah-lah saja yang menentukan seseorang mendapatkan hidayah dari-Nya
(hidayatut taufiq), ataukah tidak. [Lihat kitab al Qaulul Mufid ‘ala Kitab at
Tauhid (1/348-349)]
Apa sudah bisa dimengerti?? Oke, kita lanjut.
Yang menjadi masalah adalah, apakah seseorang yang sudah
melihat datangnya hidayah mau menerima hidayah (petunjuk) tersebut ataukah dia
LEBIH SENANG BERPALING menjauhi hidayah tersebut, lalu mengatakan, “Belum
mendapat hidayah.” (?!)
Orang-orang yang telah “melihat” datangnya hidayah tetapi
TIDAK MAU mengikutinya, maka pada hakikatnya adalah orang-orang yang LEBIH
MENYUKAI kesesatan daripada hidayah (petunjuk). Hal ini telah digambarkan oleh
Allah Ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan
adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih
menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu..” (Al Fushshilat: 17).
Simpelnya, kalau kita sudah tahu bahwa computer itu bisa
digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah, lalu lantas pantaskah bila kita
menggunakan computer itu untuk tidur? Bisa saja kita menggunakan CPU sebagai
bantal, LED nya sebagai selimut, dan pabrikannya pun tak akan protes karena
kita telah memiliki barang mereka dengan membelinya.
Begitupun dalam Islam. Bila kalian sudah diberitahukan
mengenai kewajiban berjilbab, lantas tidak digunakan (dilakukan), maka
siap-siaplah dengan konsekuensi yang diterima. Karena kalian telah membiasakan
diri dalam kesesatan, seperti sesatnya menggunakan computer sebagai alat tidur.
Allah Ta’ala berfirman: “Dan
bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
(Al-Baqarah: 196)
Allah Ta’ala berfirman: “Maka apabila mereka tidak memenuhi seruanmu (wahai Muhammad), ketahuilah
bahwa sesungguhnya mereka itu hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan
siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa
petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada
kaum yang zhalim.” (Al-Qashash: 50).
Allah Ta’ala berfirman: “Dan
Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya
bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (An
Nisaa’: 27) Wallahua'lam. Semoga Bermanfaat ...
salam kenal ...
ReplyDeleteArtikelnya keren sekali menambah wawasan sy
oya klo mau beli kaos kaki wanita dalam jumlag grosiran itu dimana ya..
mohon bantunnya..
Mmm. Nampaknya mbak tinggal klik link yang mbak sertakan deh... :)
Deleteartikelnya sangat bermanfaat mbak
ReplyDeleteTerima kasih. Tapi, kalo boleh tau, "mbak" disana untuk siapa ya kak? Saya laki-laki soalnya. Hehe.. Terimakasih sudah berkunjung... :)
Deletenice share kak
ReplyDeleteSemoga membuka mata temen2 smua agar mau berhijab syar'i
Mampir ke sini y ,.. produsen mukena katun jepang
Aamiin. Semoga jadi ladang dakwah bagi ummat Muslim seluruhnya. Terimakasih kunjungannya... :)
DeleteAamiin. Terimakasih kunjungannya... :)
ReplyDeleteamin semoga sbisa lebih baik amin. salam dasri kami MUKENA UMRAH
ReplyDeleteAamiin. Terimakasih kunjungannya... :)
DeleteTidak ada kata terlambat untuk berubah dan bergerak ke depan. Semangat saudariku. Rintangan di depan semakin besar.
ReplyDeleteartikelnya menarik untuk menambah wawasan..
ReplyDeletesalam hangat Grosir Jilbab Kerudung Pashmina
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya... :)
Deletemasya allah semoga allah memberi hidayah mereka yang belum kembali ke islam dan memperteguh kewajiban muslimah untuk berhijab aamiin.
ReplyDeletekunjungi balik dan komen ya tq.
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya... :)
Deletemasya allah semoga allah memberi hidayah kepada mereka yg berusaha kembali ke islam dan memperteguh kewajiban muslima utk berhijab aamiin
ReplyDeletekunjungi balik dan komen ya tq
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya... :)
Deletemasya allah semoga allah memberi hidayah kepada mereka yg berusaha kembali ke islam dan memperteguh kewajiban muslima utk berhijab aamiin
ReplyDeletekunjungi balik dan komen ya tq
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya... :)
DeleteSubahanallah, Allahuakbar
ReplyDeleteTkj
Terima kasih sudah berkunjung... :)
Deletesaya sepakat sekali sama article ini. aurat itu wajib ditutup
ReplyDeletedownload lagu kpop
terimakasih untuk masukannya mudah mudahan saya menjadi hamba Muslimah yang istiqamah menjalankan ibadah dan perintah Allah khususnya menutup aurat dengan sempurna
ReplyDeletenice post kak, iya semoga kita yang sudah paham bisa mengajak perlahan teman2 menuju kebaikan bersama sama. beberapa waktu yg lalu saya juga nge-post opini saya ttg hijab di difafafa.blogspot.com maklum masih baru;)
ReplyDelete